IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Rockwool Media Tanam Hidroponik Paling Ringan - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Rockwool Media Tanam Hidroponik Paling Ringan

Urban Hidroponik - Rockwool termasuk media tanam hidroponik favorit yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik baik pemula maupun profesional. Pemakaian rockwool sebagai metan dimulai sejak masa semai sampai panen. Rockwool bersifat sekali pakai, sehingga Anda tidak bisa memakai ulang rockwool setelah digunakan.

Sejarah telah mencatat nama Edward Parry (Wales) sebagai penemu rockwool pertama pada tahun 1840. Rockwool terbuat dari bebatuan yang dipanaskan pada suhu ribuan derajat Celcius sampai meleleh. Dalam keadaan meleleh batuan disentrifugal membentuk serat-serat. Anda bisa melihat proses sentrifugal pada pedagang kembang gula.

Rockwool Media Tanam Hidroponik untuk Pemula dan Profesional


Rockwool biasanya mengandung mineral alkali dan alkali tanah dalam jumlah besar, pH dari rockwool cenderung tinggi (antara 7.8-8.0) sehingga dibutuhkan perlakuan khusus sebelum dijadikan media tanam salah satunya dengan cara merendam rockwool memakai air bersih atau bisa juga memakai AB mix.

Keungulan Media Tanam Rockwool
  • Daya serap air yang tinggi dan kandungan oksigen yang berlimpah
  • Media tanam bersifat steril 
  • Mudah dalam pemakaian 
  • Ringan dan bentuk bisa disesuaikan
Kelemahan Media Tanam Rockwool

  • Mudah berlumut jika terkena sinar matahari langsung
  • Harga relatif mahal terutama bagi pemula
  • Ketersediaan barang masih terbatas
  • Menyebabkan gatal-gatal pada kulit

Rockwool Cultilene
Jenis rockwool yang biasa digunakan untuk keperluan hidroponik biasanya berupa Rockwool Cultilene merupakan rockwool yang dibuat dengan spesifikasi khusus untuk tanaman sayuran maupun tanaman hias. Ciricirinya memiliki serat horizontal, volume pori 98% dijual per slab (panjang 1000mm, lebar 150mm,  tebal 75mm)


Cara Memakai Rockwool
Metan rockwool digunakan dengan cara dipotong-potong menjadi ukuran yang sangat kecil (untuk pemula mulai saja dari 2x2 cm) sementara untuk keperluan industri biasanya memakai ukuran 2x5cm untuk menghindari etiolasi. Setelah dipotong-potong rendam rockwool dengan air. Kemudian masukan benih ke dalam rockwool yang sudah dipotong. Sampai benih tumbuh pastikan rockwool tidak kering. Setelah bibit siap naik ke instalasi hidroponik pindahkan rockwool ke dalam netpot di pipa instalasi hidroponik.

Semoga tulisan mengenai media tanam rockwool ini memberikan inspirasi yang cukup, sampai jumpa di artikel media tanam hidroponik berikutnya. Yuk, hijaukan dinding kita. Segarkan!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.