IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Budidaya Ikan dan Tanaman Pangan Memakai Teknik Akuaponik - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Budidaya Ikan dan Tanaman Pangan Memakai Teknik Akuaponik

Urban Hidroponik -  Teknik akuaponik diprediksi oleh banyak kalangan akan menjadi masa depan pertanian di Indonesia. Hanya saja sampai saat ini akuaponik masih belum mampu mendongkrak dan memberikan nilai pertumbuhan ekonomi yang maksimal. Tentu butuh waktu :D

Ada beberapa kunci penting yang harus diperhatikan ketika Anda ingin menekuni akuaponik. Kunci pentingnya antara lain, instalasi (kola ikan, tempat tanam, fertigasi), jenis ikan, dan jenis tanaman. 

Nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk bisa tumbuh sehat dan maksimal HAMPIR semuanya bisa dipenuhi dari kotoran ikan. Ikan jenis apa yang sebaiknya dibudidayakan untuk akuaponik? Jawaban untuk pertanyaan ini sangat bergantung pada iklim masing-masing tempat, namun pada umumnya beberapa jenis ikan bisa dijadikan komoditi akuaponik, seperti nila, lele, dan bawal. Tentu akuaponik bisa juga ditempuh dengan memakai ikan hias seperti koi dan sebagainya.

Budidaya Akuaponik, Ternak Ikan dan Menanam Pangan


Ikan yang digunakan dalam akuaponik bisa langsung ikan dewasa atau Anda bisa mulai dari ikan yang masih kecil atau larva. Hal penting yang harus diperhatikan ketika beternak ikan dari lava
ialah tingkat keberhasilan untuk bertahan hidup.

Larva ikan biasanya cukup sulit dikembangkan karena daya serang penyakit yang luar biasa di habitatnya. Ikan pada fase larva bisa dibilang sedang berada dalam fase sangat kritis. Selain disebabkan vilurensi (serangan penyakit) hal lain yang menyebabkan kerentanan ialah ketersediaan pakan yang cocok bagi larva ikan terbilang sulit. 

Pada fase larva, Anda bisa memilih pakan alami atau buatan. Dan pakan terbaik untuk pertumbuhan ikan pada fase larva ialah pakan alami karena komponen gizinya lebih lengkap. Pakan alami biasanya memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan lebar bukaan mulut larva ikan, kemudahan diproduksi secara massal, kandungan nutrisi yang tinggi, kemudahan untuk dicerna, cepat berkembangbiak, memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan, tidak beracun atau mengeluarkan racun, dan gerakannya menarik bagi larva ikan tetapi tidak terlalu aktif sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan pemakannya.

Pakan Alami Ikan Aquaponik

Pakan alami yang bisa diproduksi secara masal di antaranya bisa menggunakan infusoria, rotifera, kutu air (moina dan daphnia), artemia, tetraselmis, chlorella, diatomae dan cacing tubifex (cacing rambut/sutra).

urban hidroponik, cara mengubah amonia menjadi nitrit

Pakan alami bisa diproduksi secara masal dengan cara pemupukan kolam. Cara untuk melakukan pemupukan kolam bisa dilakukan dengan memakai pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pemupukan organik bisa dilakukan dengan memakai kotoran ayam atau kotoran burung puyuh. Sedangkan pupuk anorganik yang biasa digunakan adalah urea dan TSP.
Ketika melakukan pemupukan kolam hal yang perlu diperhatikan ialah perbandingan jumlah pupuk yang diberikan dengan luas kolam yang tersedia. Pemupukan secara organik bisa memakai 200-500 gram/meter kolam. Pemupukan secara anorganik, 10 gram TSP + 15 gram urea/m luas kolam.

Seberapa banyak jumlah ikan yang bisa dipelihara dalam kolam? Anda bisa memakai patokan sebagai berikut, yaitu: Ikan mas: 10-200 ekor/m2, ikan nila: 100-150 ekor/m2, ikan gurami: 5-10 ekor/m2, ikan lele: 100-150 ekor/m2, ikan patin: 10-15 ekor/m2

Setelah kolam ikan disiapkan maka berikutnya mengatur sirkulasi, agar air di dalam kolam bisa masuk ke bak rekayasa yang menjadi pengubah amonia menjadi nutrisi tanaman. Cara melakukan rekayasa amonia silakan baca di artikel yang berbeda. Happy farming, selamat berkebun. Yuk, hijaukan dinding kota. Segarkan!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.