IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Sehat itu Dimulai dari Rumah Sendiri, Bukan dari Rumah Sakit - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Sehat itu Dimulai dari Rumah Sendiri, Bukan dari Rumah Sakit

Urban Hidroponik - Urban farming, masihkah Anda belum tergugah hati untuk turun ke jalan dan mulai menanam benih sayur atau buah-buahan di sekitar rumah Anda? Kalau sudah itu sangat bagus, berarti Anda sudah berada di lingkaran yang sehat.

Tulisan ini merupakan "translate bebas" dari orasi Ron Finley. Ia tinggal di sebuah kota yang di dalamnya toko minuman keras, gerai fast food, dan lahan kosong menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di sana.

Konsep drive thru menjamur di kota itu, orang bisa dengan cepat dan mudah membeli makanan tidak sehat dari gerai tersebut. Alhasil penyakit menjamur, obesitas, ia merasa lelah dengan semua itu.
Pusat-pusat layanan kesehatan menjamur untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit.

Keadaan di atas tidak jauh beda dengan kondisi kota di Indonesia, kan? Kita bisa dengan mudah menemukan pusat layanan makanan cepat saji. Iklan produk-produk mereka pun bisa dengan mudah menjegat kita di perempatan jalan, layar kaca, bahkan layar ponsel kita.

Urban Farming, Cara Hidup Sehat untuk Masyarakat Kota


Itu keliru, semua itu kegagalan dari cara berpikir dan cara bertindak. Masalahnya tidak terletak pada seberapa banyak pusat kesehatan, melainkan pada makanan itu sendiri.

Finley menegaskan, makanan adalah masalah sekaligus solusi. Akan tetapi untuk mencari makanan sehat ia harus menghabiskan waktu puluhan menit, karena itu ia menanam "hutan makanan" di dekat rumahnya. Lahan yang dijadikan kebunnya bukan di atas tanah pribadi miliknya, melainkan di lahan pemerintah dengan mengubah lahan-lahan kosong terbengkalai menjadi kebun.

Ia kemudian mendirikan LA Green Ground untuk menjaga kebun itu agar tetap hijau. Lahan kosong itu pun ditanami pangan berupa buah-buahan dan sayuran sehat. Semua orang dalam grup tersebut terdiri dari berbagai latar kalangan. Semuanya berkumpul secara sukarela.

Alhasil kebun ciptaan mereka tumbuh dengan indah, akan tetapi orang-orang kemudian meminta Finley untuk menutup kebunnya. Majalah LA Times mengangkat isu tersebut dan berkat dukungan change.org akhirnya kebun tersebut selamat. Akhirnya Dewan Kota memanggil Finley dan menyetujui proyek kebunnya, tidak ada lagi gugatan untuk menutupnya.

urban hidroponik

Finley melihat LA merupakan tempat di USA yang memiliki lahan kosong paling luas, 26 mil persegi yang artinya setara 20 Central Parks. Lahan kosong seluas itu merupakan lahan yang cukup untuk menanam sebanyak 724.838.400 pohon tomat. Kenapa ide itu harus ditolak?

Ide di atas pada akhirnya merupakan kampanye kepada masyarakat urban untuk menanam dan berkebun, tanam makananmu sendiri, tanam uangmu. Ia sadari bahwa realitas di kotanya merupakan simulakra, masyarakat diatur untuk hidup dalam lingkungan tidak sehat, Ia lelah dengan semua itu, maka ia ciptakan realitas yang nyata yang sehat. Ia berkebun.

Baginya berkebun merupakan seni, merupakan grafiti. Tanah dan lahan kosong merupakan kanvas baginya untuk berkarya. Tanaman, sayuran, buah-buahan merupakan cat yang digunakannya untuk menghiasi ruang. Ia pun telah berhasil mengubah lahan kosong menjadi kanvas yang indah, kebun yang indah yang tidak sekadar berpengaruh pada dirinya sendiri tapi juga pada lingkungan di sekitarnya.

Kebun ciptaaanya menjadi sentra pembelajaran, menjadi agen perubahan lingkungan. BERKEBUN MERUPAKAN TERAPI AMPUH khususnya untuk masyarakat kota. (sumber gambar: http://earth911.com/wp-content/uploads/2015/05/childhandgarden.jpg)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.