IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Cara Memasarkan Sayuran Hidroponik Bagaimana Sih? - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Cara Memasarkan Sayuran Hidroponik Bagaimana Sih?

Urban Hidroponik - Pertanyaan yang sering dilontarkan peserta pelatihan hidroponik salah satunya mengenai cara menjual sayur hidroponik. Pertanyaan ini sepertinya akan dipertanyakan juga oleh banyak orang.

Berkebun hidroponik itu menyenangkan terlebih ketika sayuran yang Anda tanam bisa dijual ke orang lain. Akan tetapi cara menjual sayuran hidroponik ini memang menjadi kendala bagi banyak orang, sebenarnya bukan kendala melainkan tantangan yang menguji kreatifitas Anda dalam berkebun

Cara Menjual Sayuran Hidroponik


Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjual sayuran hidroponik di kebun Anda. Beberapa cara ini umumnya dilakukan oleh mereka petani hidroponik skala rumahan dengan produksi sayur lebih dari 100 lobang tanam.

Meskipun demikian Anda yang bertani hidroponik di bawah 100 lobang tanam pun sebenarnya masih bisa menjual sayur yang ditanam. Tenang saja :D

Sebelumnya ada beberapa syarat umum yang harus dipenuhi bila Anda ingin menjual sayuran hidroponik ke pasar sana. Di Bandung misalnya Anda baru bisa menjual sayur hidroponik ke supermarket bila bobot sayurnya mencapai 250 gram/tanaman (tanpa batang) sementara di karawang cukup 150 gram/tanaman saja.

Selain itu menjual sayur ke supermarket tidak gampang, karena butuh legal formal, artinya Anda harus berbadan hukum. Tentu hal ini sangat tidak mungkin terpenuhi mengingat petani hidroponik rumahan kebanyakan bukan lembaga, alias perseorangan.

Bergabung dengan Koperasi Tani
Cara ini merupakan cara paling efektif yang bisa ditempuh petani hidroponik untuk menjual sayur hidroponik. Meskipun lobang tanam Anda di bawah 100, bila produknya berkualitas Anda bisa menjual sayur kepada koperasi tani di kota Anda. Cara ini sudah berjalan baik, misalnya di Karawang.

Keuntungan bergabung dengan koperasi tani terletak pada kebebasan legal hukum. Maksudnya Anda tidak harus berbadan hukum karena Anda menginduk ke koperasi, urusan legal formal diselesaikan oleh koperasi. Untuk bisa bergabung dengan koperasi tentu tidak gratis, ada iuran yang harus dibayarkan anggota kepada koperasi.

Keuntungan yang Anda dapat dengan bergabung ke koperasi sangat banyak, hanya saja harga yang akan Anda dapatkan tentu tidak sesuai harga pasar. Anda harus rela menerima harga yang ditetapkan koperasi.

Menjadi Pemasok Sayuran Kafe dan Restoran
Banyak petani yang melakukan terobosan jitu untuk menjual sayur mereka, salah satunya menjadi pemasok sayuran hidroponik untuk kafe dan restoran. Cara ini dilakukan oleh komunitas petani hidroponik perseorangan yang tidak memiliki legal formal (tidak berbadan hukum).

Menjual sayuran hidroponik ke kafe atau restoran tidak bisa dilakukan sendirian, Anda harus bergabung dalam komunitas kecuali Anda memiliki kebun yang sangat luas dan produksi sayurnya sudah stabil, bisa panen setiap hari.

Kafe atau restoran biasanya punya standar tersendiri, terutama pada masalah bobot. Ada bobot minimal yang harus bisa Anda penuhi. Selain itu biasanya kafe menginginkan Anda memasok sayur sebanyak sekian kilogram perhari. Anggap saja 2kg sayur perhari, kedengarnnya sangat mudah dan kedengarannya Anda merasa sanggup mengadakan sayuran sebanyak itu setiap hari. Ternyata... tidak semudah itu.

Anda butuh banyak petani atau lobang tanam yang banyak dengan rotasi tanam yang telah stabil agar bisa panen setiap hari sebanyak 2kg. Sayuran yang banyak digemari oleh kafe biasanya berupa selada merah. Sementara restoran pada umumnya selada rapid.

Menjualnya di Pasar Tradisional
Cara ini biasanya dilakukan oleh petani yang belum sanggup memproduksi sayuran setiap hari. Anda bisa menjual langsung ke pasar tradisional, misalnya di Bandung para petani rumahan menjualnya ke pasar Ciroyom, di sana ada pengepul khusus sayuran hidroponik. Meskipun dijual di pasar tradisional tetap saja Anda harus memperhatikan kualitas sayuran Anda.

Sampais saat ini para pengepul itu masih tidak sanggup memenuhi permintaan pasar, karena sayuran yang mereka terima masih jauh dari cukup dan jumlah petani hidroponik di kawasan kota yang sudah menjualnya produksnya ke pasar masih terbatas.

Menjualnya di Pasar Tumpah
Cara yang satu ini merupakan cara unggulan yang banyak dilakukan oleh petani hidroponik perseorangan. Cara ini terbilang realtif mudah Anda hanya butuh mental baja dan menepis rasa malu, ragu atau takut.

Anda cukup membawa sayuran hidroponik Anda ke tempat penjualan berupa pasar tumpah, sajikan dengan tampilan menarik dan jangan lupa sertakan info berupa tulisan bahwa sayuran yang Anda jual adalah sayuran hidroponik.

urban hidroponik, urban farming, pelatihan hidroponik

Tapi... Cara ini cukup rempong karena Anda harus memboyong instalasi hidroponik ke tempat jualan hal ini dilakukan agar sayur tidak layu.

Menjualnya Langsung di Kebun
Buat Anda yang tidak punya banyak waktu untuk melakukan semua cara di atas, Anda bisa menjual sayuran hidroponik langsung di kebun Anda. Caranya dengan memasang papan info bahwa di rumah/kebun Anda ada sayuran hidroponik siap jual. Atau bisa juga dengan memanfaatkan media sosial sebagai ajang promo.

Dari semua cara menjual sayur hidroponik di atas, silakan mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda. Akan tetapi sebaiknya pastikan dulu sayuran Anda memiliki bobot ideal (antara 150-250 gram/tanaman). Selamat berkebun, happy urban farming. Yuk, hijaukan dinding kota. Segarkan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.