IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Cara Pengendalian Hama Lalat Buah Bactrocera sp. - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Cara Pengendalian Hama Lalat Buah Bactrocera sp.

Urban Hidroponik - Hama Lalat buah Bactrocera sp. termasuk hama yang paling banyak menimbulkan kerugian bagi petani komoditas buah-buahan di daerah Asia Tropis, termasuk Indonesia. Alhasil kualitas buah menjadi kurang bagus dan memiliki daya saing rendah dibandingkan produk buah dari negara lain.

Lalat buah (Bactrocera sp.) yang ada di Indonesia berjumlah sekitar 20 jenis Bactrocera dorsalis komplek dari 52 jenis Batrocera yang ada dan 14 jenis diantaranya diduga endemik di kawasan Indonesia. 

Cara Pengendalian Lalat Buah Bactrocera Sp.


Dikarenakan hama lalat buah ini menjadi momok paling menyeramkan bagi petani Indonesia maka diperlukan adanya upaya pengendalian yang serius, karena keberhasilan dalam manajemen hama lalat buah akan memberikan pula keberhasilan dalam produksi buah yang berkualitas.

Karakteristik Lalat Buah Bactrocera sp.Lalat Buah Bactrocera sp. termasuk ke dalam famili Tephritidae yang merupakan famili dengan jumlah terbesar dari ordo Diptera. Famili ini terdiri dari 4000 spesies yang terbagi dalam 500 genus.
Kingdom: Animal
Phyllum: Invertebrata
Class: Insecta
Ordo: Diptera
Family: Tephritidae
Genus: Bactrocera
Species: Bactrocera carambolae Drew & Hancock

Daerah Distribusi Lalat Buah Bactrocera sp.Lalat buah Bactrocera sp.ini biasa ditemukan pada daerah tropis maupun subtropis dan hidup kosmopolitan hampir di seluruh belahan dunia kecuali Antartika. 

Lalat buah Bactrocera sp. banyak dijumpai di Indonesia (Jawa, Sumatera, dan Timor), Malaysia, Thailand, dan bagian Asia lainnya seperti Myanmar dan Srilangka. Lalat buah ini juga banyak dijumpai di daerah Guyana, Amerika Selatan dan juga di Daerah Suriname.
Daur Hidup Lalat Buah Bractocera sp.Daur hidup lalat buah secara umum bervariasi pada tiap spesies dengan tanaman inang yang berbeda-beda. Daur hidup berbagai spesies lalat buah disajikan oleh White & Elson-Harris (1992) pada tabel di bawah ini:
  • Anastrepha fraterculus, daur hidup: 36-56 Hari
  • Anastrepha ludens, daur hidup: 23-72 Hari
  • Bactrocera cucurbitae, daur hidup: 23-72 Hari
  • Bactrocera dorsalis, daur hidup: 20-85 Hari
  • Bactrocera oleae, daur hidup: 22-28 Hari
  • Bactrocera tyroni, daur hidup: 19-40 Hari
  • Ceratitis capitata, daur hidup: 14-26 Hari
cara basmi lalat buah bractocera
Gejala Serangan Lalat Buah Bractocera sp.Serangan dari lalat buah ini dapat meningkat pada daerah yang memiliki iklim yang sejuk dengan kelembaban relatif tinggi dan kondisi angin yang tidak terlalu kencang. Curah hujan juga mempengaruhi tingkat serangan dari lalat buah ini dimana curah hujan yang tinggi menimbulkan pertumbuhan populasi yang tinggi pula. 

Gejala serangan lalat buah ini biasanya berupa noda-noda kecil bekas tusukan pada buah yang menimbulkan bercak coklat dan lubang di sekitar buah. Banyaknya jamur dan bakteri yang hidup sekitar lubang tersebut makin mempercepat proses pembusukan buah sehingga buah tersebut gugur sebelum waktunya (Putra,1997)

Musuh Alami Lalat Buah Bractocera sp.Musuh alami dari lalat buah terdiri dari tiga kelompok yaitu parasitoid, predator, dan mikroorganisme patogen. Tahapan hidup dari lalat buah yang paling rawan diserang oleh musuh alami ini adalah pada saat tahapan instar akhir, pupa, dan imago yang baru keluar. 

Telur dan larva instar awal cenderung terlindungi dari serangan musuh alami karena masih berada dalam buah. Akan tetapi, ternyata telur dan larva instar awal juga dapat terkena serangan dari parasitoid, tungau dan mikroorganisme patogen (Artayasa,1999). 

Sebagian besar larva dan pupa dari lalat buah ini diserang oleh parasitoid dari ordo Hymenoptera khususnya famili Braconidae tetapi ada juga serangga lain yang menyerang dari famili Chalcididae. Predator lalat buah ini biasanya berasal dari ordo (Hymenoptera:Formicidae) yaitu semut dan serangga dari famili Carabidae dan Staphinidae (Coleoptera), Chrysopidae (Neuroptera), dan Pentatomidae (Hemiptera). 

Mikroorganisme patogen ini terdiri dari jenis bakteri dan jamur dimana Penicillium dan Seratia dari jenis bakteri dan Mucor dari jenis jamur (Bateman, 1972).

Pengendalian Populasi Lalat Buah Bactrocera sp.Pengendalian populasi dari lalat buah perusak ini telah banyak dilakukan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya yaitu:
  • Metode penghilangan jantan (Male Annihilation Method) 
  • Teknik Jantan Mandul (Sterile Male Technique) 
  • Penggunaan musuh alami (Kontrol Biologis) 
  • Bait Application Technique (BAT) 
Metode penghilangan jantan (Male Annihilation Method) 
Male Annihilation Method (MAM) nerupakan suatu metode pengendalian dengan menggunakan metil eugenol (ME) yang dicampurkan dengan sedikit insektisida. ME komersial yang digunakan dalam program pengendalian ini termasuk dalam golongan paraferomon (Tan,1996). 

MAM bertujuan untuk menekan populasi lalat buah jantan sehingga probabilitas terjadinya perkawinan pada lalat buah akan menurun. Penurunan probabilitas perkawinan pada lalat buah akan berpengaruh terhadap penurunan populasi pada generasi selanjutnya. 

Penerapan MAM telah dilakukan di Mauritus untuk mengendalikan Bactrocera dorsalis (Hendel), di Amerika Selatan untuk mengendalikan Bactrocera carambolae Drew& Hancock. 

Teknik Jantan Mandul (Sterile Male Technique) Sterile Male Technique (SIT) merupakan suatu bentuk metode pengendalian dengan ”membanjiri” suatu area dengan populasi serangga jantan yang steril yang kemudaian akan mengawini betina normal. 

Perkawinan tersebut diharapkan dapat menghasilkan keturunan atau telur-telur yang infertil yang selanjutnya diharapkan dapat menurunkan populasi serangga tersebut (Pedigo,1999). Produksi massal lalat buah yang steril ini dilakukan pada suatu ’rearing factory’ dimana lalat jantan steril diproduksi secara massal dengan meradiasi pupa lalat jantan menggunakan 145 gy (14,5 krad) dalam sumber Co60. 

Rasio jumlah jantan steril yang dilepaskan ke alam harus lebih besar dari jantan normal sehingga jantan steril memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bereproduksi dengan betina normal (Pedigo,1999). 

Penggunaan musuh alami (Kontrol Biologis) Agen kontrol biologis pada serangga dapat merupakan parasit, parasitoid, predator, dan mikroorganisme patogen. Penggunaan musuh alami seperti parasit dan predator dapat mengontrol lalat buah secara signifikan di alam. 

Keuntungan melepaskan musuh alami seperti parasitoid secara masal dibandingkan melepaskan lalat buah jantan steril dapat mengurangi efek radiasi yang dapat berbahaya. 

Bait Application Technique (BAT) Aplikasi umpan makanan atau umpan protein dapat dilakukan untuk mengawasi ataupun mengendalikan lalat buah. Umpan makanan yang ditempatkan pada suatu perangkap merupakan cara untuk mengawasi populasi lalat buah dari waktu ke waktu. 

Umpan protein ini biasa diproduksi atau dihasilkan dari hasil autolisis atau hidrolisis ragi (yeast hydrolysate) sebagai sumber protein bagi lalat buah. Penggunaan umpan protein ini cukup efektif dalam menarik lalat buah jantan dan betina dalam jumlah yang banyak dan bersifat ramah lingkungan.

Daftar Pustaka
  • Anonim. 1999. Tacsonomic Status of Bactrocera carambolae Drew & Hancock, http: //www. carambolafly /French / biologie. Htm.1-2. 
  • Artayasa, I.P. 1999. Potensi Parasitoid Dalam Pengendalian Lalat Buah (Bactrocera carambolae) Drew & Hancock Di Kebun Percobaan Buah-Buahan Subang, Jawa Barat. Tesis Magister Program Studi Biologi. Pasca Sarjana ITB. Bandung. 
  • Bateman, M.A. 1972. The Ecology Of Fruit Flies. Ann.Rev.Ent. 17:493-518 
  • Pedigo,P.L. 1999. Entomology and Pest Management 2nd ed. Prentice-Hall, Inc. New Jersey. Hal.129, 307-315, 497-499. 
  • Putra, N.S. 1997. Hama Lalat Buah dan Pengendalian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 11-29. 
  • Tan, K.H. 1996. Chemical Ecology of Fruit Flies, Bactrocera Species- An update dalam Problems and Management of Tropical Fruit Flies, Proceedings of the Second Symposium on Tropical Fruit Flies, 8-9 May 1995, Kuala Lumpur. Editor: T.H Chua dan S.G Khoo. Kai Wah Press. Malaysia. Hal.36-46. 
  • http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/pengendalian-populasi-lalat-buah
  • Sumber gambar: https://majalahserangga.files.wordpress.com/2011/07/bactrocera_dorsalis.jpg

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.