IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Cara Budidaya Melon untuk Urban Farming, Byebye Hutan Beton Welcome Kebun Melon - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Cara Budidaya Melon untuk Urban Farming, Byebye Hutan Beton Welcome Kebun Melon

Urban Hidroponik - Lahan tidur di kawasan tinggal Anda masih tak terurus? Atau pekarangan rumah Anda hanya berisi besi dan beton?  Alangkah baiknya bila dilakukan "penghijauan" agar lahan-lahan tersebut memberikan kesegaran bagi penghuninya dan orang-orang di sekitarnya.

Nuansa hijau secara psikologis mampu menjadi terapi terlebih bagi Anda yang hidup di kawasan urban dengan segala rutinitasnya yang menghabiskan energi seharian. Berkebun di kala senggang atau di waktu libur dapat memperbaiki kualitas kesehatan fisik dan psikis loh. Hmmm... Sehat modal pekarangan sempit, mau kan?

Selain itu, manfaat lain yang bisa diperoleh yaitu menghasilkan tanaman produktif pangan. Salah satunya dalam artikel ini kita akan berbagi mengenai cara berkebun melon di pekarangan atau di lahan-lahan tidur di sekitar kawasan Anda tinggal.

Berkebun melon skala urban farming tentu merupakan gagasan menarik. Dalam jangka waktu beberapa bulan tanah-tanah yang mulanya terbengkalai akan menjadi lahan produktif yang menyejukkan jiwa dan raga :D Hehehe. 

Cara Menanam/Budidaya Melon di Pekarangan 


Melon (Cucumis melo) masih satu keluarga sama timun, berkerabat juga dengan semangka, blewah dan timun suri. Keluarga ini kita sebuah saja keluarga perambat yang tak bisa memanjat. Ya, mereka butuh ajir atau tali rambatan agar bisa memanjat ke atas untuk tumbuhnya :D

Sifat-Sifat Tanaman Melon
  • Idealnya melon ditanam pada ketinggian 250-700 mdpl 
  • Bila ketinggian kurang dari 250 meter, melon cenderung berbuah kecil 
  • Di tempat bersuhu lebih kecil dari 18 derajat Celcius, melon sulit berkembang. 
  • Kelembaban udara yang disukai melon yaitu 50-70%
  • Suhu yang cocok berkisar 25-30 derajat Celcius
  • Curah hujan 1500-2500 mm/tahun. 
  • Kualitas buah melon semakin baik bila terdapat perbedaan suhu siang dan malam yang signifikan.
Kalau melihat pada ciri-ciri di atas, mungkin Anda langsung berpikir bahwa kawasan Anda tinggal tidak sesuai untuk ditanami melon. Siapa bilang? Coba dulu dengan sistem hidroponik, cara yang satu ini dapat mengentaskan kendala iklim, karena sistem hidroponik bersifat "buta geografis".

Jenis-Jenis Buah Melon
Tiga jenis melon yang populer dibudidayakan yaitu reticalatus, inodorus dan cantalupensis (lihat gambar di bawah untuk melihat perbedaan fisik. Perhatikan cangkang melon). Di luar sana selain tiga kultivar ini masih banyakjenis melon lain. 

urban hidrponikReticalatus: Jenis melon ini merupakan kultivar paling populer. Bentuknya membulat dengan kulit buah berwarna hijau dan teksturnya berjala, seperti terlapisi jaring. Daging buah berwarna hijau muda hingga oranye. 

Inodorus: Jenis ini memiliki kulit buah yang mulus tidak berjala. Bentuknya membulat hingga lonjong. Warna kulit buah kuning hingga kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya ada yang hijau, oranye hingga putih. Daging buah tidak beraroma. 
urban hidroponik

Cantalupensis: Jenis ini memiliki kulit buah yang bergelombang seperti labu, atau disebut berjuring. Daging buah berwarna kuning atau oranye, aromanya sangat kuat. Blewah termasuk dalam jenis ini. 

Cara Pembibitan Tanaman Melon
urban hidroponikTanaman melon biasanya diperbanyak secara generatif dari biji atau benih. Anda bisa membeli benih melon di toko pertanian terdekat, kini tersedia kemasan personal pouch yang terjangkau. Cara pembibitan yaitu sebagai berikut.
  • Rendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam (air hangatnya tentu akan mendingin dalam waktu beberapa menit saja :D rendam saja, sebenarnya tidak direndam pun, bisa tumbuh. Proses perendaman ini dilakukan agar biji cepat tumbuh.)
  • Tiriskan di atas kain basah atau kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari hingga benih berkecambah
  • Jaga kelembaban, bila terlihat kering percikan air secukupnya
  • Siapkan media tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1
  • Benamkan biji melon sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam tersebut
  • Lindungi tempat semai dengan atap plastik bening atau sungkup 
  • Sirami secara teratur tetapi jangan terlalu basah agar metan selalu lembab
  • Proses penyemaian biasanya berlangsung antara 10-14 hari
  • Setelah bibit berdaun 2-3 helai bibit sudah siap dipindahkan ke lokasi penanaman.
Persiapan Lahan dan Penanaman Melon
Lahan untuk budidaya melon sebaiknya dibajak terlebih dahulu untuk menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter dan jarak antar bedengan 50-60 cm.

Setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan SP-36 masing-masing 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk hingga merata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan tersebut selama 2-4 hari.

Bila pH tanah yang akan digunakan untuk budidaya melon kurang dari 5, berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan dengan tanah bedengan setidaknya 2-3 hari sebelum pemupukan dasar.

Langkah berikutnya tanam bibit yang telah disiapkan. Satu bibit untuk setiap lubang tanam. Kemudian siram untuk agar tidak layu karena kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari saat matahari tidak terlalu terik.

Perawatan dan Budidaya Melon

Pemberian Ajir
Untuk menghasilkan buah yang bagus, tanaman harus ditopang dengan ajir atau tongkat dari bilah bambu. Fungsinya agar buah yang dihasilkan tidak bersentuhan dengan permukaan tanah. Selain itu agar terjadi penetrasi sinar matahari ke seluruh bagian tanaman.

Pemasangan ajir hendaknya dilakukan sebelum tanaman tumbuh besar. Biasanya sebelum umur tanaman 3 hari terhitung sejak pertama ditanam. Hal ini dimaksudkan agar ajir yang ditancapkan tidak melukai akar tanaman.

Siapkan ajir sepanjang 1,5 meter. Tancapkan ajir tersebut pada lubang tanam secara menyerong, ujung atasnya condong ke arah dalam bedengan. Sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan, membentuk huruf X. Kemudian siapkan bilah bambu yang lebih panjang dan letakkan secara horisontal diantara silangan ajir-ajir tersebut, ikat dengan tali rafia.

Penyiraman
Penyiraman yang teratur sangat diperlukan dalam budidaya melon. Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur tanaman satu minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali.

Ketika musim hujan drainase harus berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan tergenang air. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang terlalu basah.

Pemupukan
Pemupukan susulan diperlukan mulai tanaman berumur satu minggu. Pupuk yang diberikan sebaiknya berbentuk cair. Pupuk padat bisa dilarutkan terlebih dahulu. Pupuk yang digunakan bisa pupuk cair organik atau pupuk kimia buatan.

Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6 kali. Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis pemupukan 200-250 ml/tanaman. Berikut tabel kebutuhan pupuk untuk budidaya melon:


Penyerbukan Buatan
Pada musim kemarau penyerbukan dilakukan oleh serangga penyerbuk. Namun saat musim hujan biasanya intensitas serangga penyerbuk berkurang. Untuk mendapatkan kualitas yang baik lakukan penyerbukan buatan.

Penyerbukan buatan dilakukan pada pagi hari, sebelum pukul 10. Bila terlalu siang kuncup bunga sudah agak layu atau menutup. Lakukan penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama bunga yang ada pada cabang ke-9 hingga ke-13.

Dalam satu pohon setidaknya bisa ditumbuhkan 3-4 calon buah. Kemudian diseleksi lagi, sehingga buah yang dipelihara sampai panen cukup 1-2 per pohon, tergantung ukuran buahnya. Bila ukuran buahnya besar, cukup satu per pohon.

Hama dan penyakit
Budidaya melon di daerah tropis seperti Indonesia cukup rentan dengan serangan hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang budidaya melon antara lain kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, tungau. Sedangkan penyakit yang menyerang antara lain antraknosa, busuk buah, busuk batang dan mosaik.

Untuk menghindari serangan hama dan penyakit lakukan kultur teknis seperti rotasi tanaman, pemupukan berimbang dan menjaga sanitasi kebun. Bila hama dan penyakit telah menyerang semprot dengan pestisida yang cocok. Bisa pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan penyemprotan sesuai dengan dosis anjuran.

Pemanenan
Biasanya budidaya melon siap dipanen setelah berumur 3 bulan. Ciri-ciri melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat jala pada permukaan kulit tampak jelas dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan aroma.

Buah melon sebaiknya dipetik pada tingkat kematangan 90% atau sekitar 3-7 hari sebelum matang penuh. Hal ini berguna untuk memberikan waktu lebih pada distribusi.

Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting. Tangkai dipotong seperti huruf T, jadi bagian yang dipotong adalah yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya pada pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang benar-benar telah siap dipanen. (Sumber: Departemen Pertanian RI)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.