Analisis Budidaya Akuaponik Ikan Nila dan Sayur Tomat dan Cabai (Bagian I)
Urban Hidroponik (Karawang) - Sistem akuaponik merupakan gabungan antara teknik budidaya ikan dengan budidaya tanaman hidroponik. Budidaya akuaponik ikan nila (Oreochromus niloticus) sistem akuaponik menjadi sistem yang saling menguntungkan antara tanaman dan ikan.
Di mana tanaman memperoleh nutrisi dari sisa pakan dan kotoran ikan. Sebaliknya, ikan mendapatkan air yang bersih setelah "difilter" oleh tanaman dan media tanam.
Akuaponik Organik
Nutrisi yang didapatkan tanaman akan sangat dipengaruhi pemberian pakan ikan per hari, sekaligus mempengaruhi tingkat produksi tanaman sayuran pada luas areal tertentu. Kali ini kami akan berbagi mengenai Cara Budidaya Akuaponik Ikan Nila dan Sayur Tomat yang dikutip dari Jurnal Dedikasi Masyarakat (lihat sumber).
Memahami Sistem Akuaponik
Budidaya ikan sistem akuaponik
di Indonesia merupakan teknologi relatif
baru dan belum banyak diketahui oleh
kalangan pembudidaya ikan. Teknologi
budidaya ikan sistem akuaponik adalah
gabungan dari budidaya ikan
(akuakultur) dan budidaya tanaman
sayuran dalam satu kesatuan sistem.
Menurut Dauhan et al, (2014) dan Diver
(2005), bahwa keberadaan ikan,
tanaman dan bakteri merupakan unsur
yang sangat penting, karena keberadaan
ketiga unsur tersebut melahirkan
simbiosis mutualisme yaitu suatu
hubungan yang saling menguntungkan.
Ikan menyumbang unsur N atau P dari
feses dan sisa pakan ikan, bakteri
mengubah sisa pakan dan feses ikan
menjadi nitrat, zat yang berfungsi
sebagai sumber nutrient bagi tanaman,
sedangkan tanaman memasok air bebas
gas beracun sisa metabolisme yang
sangat diperlukan ikan piaraan selama
masa pemeliharaan, melalui proses
penggunaan nitrogen (NH3-N, NO2-N dan
NO3-N) serta karbon dioksida (CO2) yang
dihasilkan dari budidaya ikan.
Ikan
mengeluarkan 80-90% ammonia melalui
proses osmoregulasi sedangkan feses
dan urin mengeluarkan 10–20% total
amonia nitrogen. Total amonia-nitrogen
(TAN) terdiri atas ammo-nia tak
terionisasi (NH3) dan amonia terionisasi
(NH4) yang merupakan hasil dari
metabolisme protein (Rijn et al., 2006).
Sistem Akuaponik Hasilkan Sayuran Organik
Ikan Nila dan tanaman sayuran
(tomat dan cabai) dari hasil budidaya
sistem akuapoik merupakan produk
organik yang menghasilkan produksi
ikan dan tanaman yang bebas dari
bahan kimia dan pestisida, sehingga aman dikomsumsi bagi manusia.
Tuntutan konsumen (masyarakat) akan produk pertanian dan perikanan yang bebas bahan kimia dan pestisida menjadikan keunggulan teknologi akuaponik. Oleh karena itu, akuaponik sebagai solusi dalam mengatasi masalah pangan (Nugroho, 2012).
Sistem akuaponik dapat meningkatkan pendapatan petani khususnya petani ikan nila, karena para petani sebagai pelaku usaha selain memperoleh hasil usaha dari ikan juga petani mendapatkan sayuran (seperti
tomat dan Cabai).
Akuaponik dapat dikembangkan pada lahan-lahan sempit dengan kebutuhan air yang relatif sedikit sehingga menjadi teknologi alternatif dalam mengatasi tingkat kemiskinan di daerah padat penduduk dan masyarakat pedesaan.
Referensi:
Sumber gambar: Pasterpal
Sumber tulisan: Jurnal Dedikasi Masyarakat Budidaya Ikan Nila Sistem Akuaponik oleh Nawawi, Sriwahidah, Andi Asdar Jaya.
Tidak ada komentar: