IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Kendala-Kendala Umum Berkebun Akuaponik dan Solusinya - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Kendala-Kendala Umum Berkebun Akuaponik dan Solusinya

Urban Hidroponik - Berkebun akuaponik saat ini masih banyak dikembangkan untuk keperluan skala hobi saja. Akuaponik dengan tujuan bisnis masih sangat terbatas. Hal tersebut yang kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi praktisi akuaponik untuk bisa menampilkan hasil pangan yang maksimal dan tak kalah dengan hasil pangan lain yang memakai teknik selain akuaponik.

Beberapa kendala akuaponik dalam artikel ini merupakan kendala umum yang sering dihadapi praktisi akuaponik ketika mereka menerapkan sistem akuaponik.

Kendala Akuaponik dan Solusinya 


Kendala berkebun akuaponik dalam artikel ini akan kami babat secara ringkas sekaligus solusinya yang mungkin diterapkan.

Memilih Sistem Akuaponik
Akuaponik sebagai gabungan antara perikanan dan hidroponik memberikan banyak pilihan sistem dan teknik, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit. Secara ringkas sistem akuaponik terdiri dari:
  • Sistem Rakit Apung
  • Sistem Pasang Surut
  • Sistem DFT/NFT
  • Sistem Tetes
Pada prinsipnya semua sistem hidroponik bisa diadopsi sebagai sistem akuaponik, hanya saja masing-masing sistem memiliki kendala yang berbeda. Bagi pemula sebaiknya dimulai saja dengan memakai sistem pasang surut yang juga dikenal sebagai media base/gravel system yang sangat sederhana. Dalam sistem ini, Anda hanya butuh 3 elemen dasar, yaitu kolam ikan, media bed, dan fertigasi.

Air dari kolam ikan yang kaya dengan amonia langsung saja diangkat ke media bed yang di dalamnya sudah berisi media tanam tertentu. Teknik fertigasinya gunakan teknik pasang surut memakai siphon bell.

Sistem rakit apung termasuk sistem akuaponik yang sederhana, Anda hanya butuh gabus yang berisi netpot + tanaman, kemudian geletakan begitu saja di atas air kolam. Hanya itu, tapi kendalanya ialah tanaman dan ikan akan berebut oksigen sehingga keduanya kurang maksimal dari segi pertumbuhan. Kendala lainnya ada jenis ikan tertentu yang juga memakan akar tanaman.

Sistem NFT/DFT sebenarnya terbilang sederhana tapi jika diterapkan dengan cara langsungan (menyiramkan air kolam ke instalasi DFT/NFT, hasilnya kurang memuaskan) karena air kolam yang kaya amonia belum direkayasa menjadi nitrit nitrat secara maksimal) ketika dibagikan ke talang NFT atau DFT. Sistem ini butuh filter khusus untuk mengubah amonia menjadi nutrisi. Anda harus memiliki 3 elemen, yaitu kolam ikan, tangki filter dan instalasi DFT/NFT.

Sistem tetes pada prinsipnya bekerja seperti halnya hidroponik DBS. Teknik ini memungkinkan Anda untuk mengangkat air kolam langsung ke media tanam yang juga berfungsi sebagai filter. Hanya saja masalah yang sering terjadi ialah lubang fertigasi tersumbat kototan dari kolam ikan. Artinya Anda butuh ketelatenan untuk melakukan pengecekan setiap hari untuk memastikan fertigasi berjalan normal.

Sistem pasang surut umumnya diterapkan pada akuaponi gravel system, Teknik ini menuntut Anda untuk bisa membuat siphon bell. Artikel mengenai Akuaponik Media Base/Akuaponik Pasang Surut akan kami bahas dalam artikel berbeda.

Media Tanam Akuaponik
Media tanam akuaponik sebagaimana pada hidroponik memiliki banyak sekali pilihan. mulai dari yang organik sampai yang non-organik. Media tanam dalam akuaponik memiliki peran vital (berhubungan dengan hidup dan matinya tanaman juga ikan), media tanam dalam akuaponik berfungsi juga sebagai filter amonia (yang mengubah amonia menjadi nitrit nitrat)

Ketika Anda memilih media tanam akuaponik hal yang harus diperhatikan ialah mencari media tanam yang paling terjangkau. Meskipun ada beberapa praktisi akuaponik yang mengatakan bahwa batu apung merupakan metan paling ideal karena memiliki banyak rongga dan permukaan yang kasar sebagai tempat paling baik untuk pertumbuhan bakteri pengurai amonia.

Bila memungkinkan silakan gunakan batu apung, bila tidak memungkinkan gunakan saja media tanam yang terjangkau misalnya batu split yang dijual di matrial di sekitar Anda. Hanya saja media tanam ini sifatnya berbobot artinya grow bed harus kokoh.

Media tanam akuaponik sebaiknya (jika memungkinkan) gunakan medi tanam yang ringan agar mudah melakukan pembongkaran ketika siphon bell macet/tersumbat dan agar mudah ketika harus melakukan pencucian media tanam. Media tanam setidaknya memiliki kedalaman ideal sebanyak 30 cm dari dasar sampai permukaan.

Fertigasi Tersumbat
Masalah berikutnya ialah fertigasi kerap tersumbat hal ini sangat wajar mengingat air dari kolam ikan kaya akan kotoran ikan dan sisa pakan yang kental. Solusinya hanya satu, yaitu ketelatenan merawat kebun, memperhatikan dan melakukan kontrol secara berkala untuk memastikan sistem fertigasi berjalan dengan baik.

Tanaman Akuaponik Kerdil dan Kurang Nutrisi
Proses nitrifikasi (penguraian amonia menjadi nitrit nitrat) memang belum memenuhi standar kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Kendala ini menjadi kendala paling umum yang dihadapi praktisi akuaponik. Solusinya ada banyak, Anda bisa menambahkan pupuk kimia berupa NPK hanya saja cara ini tidak sesuai dengan Good Agriculture Practice dan tujuan akuaponik yang berupaya menghasilkan pangan organik menjadi tidak tercapai.

sistem akuaponik pemula

Solusi kedua yaitu membuat nutrisi tambahan yang bersifat organik. Banyak petani yang melakukan terobosan kreatif untuk mengakali defisiensi nutrisi ini, mereka berhasil. Solusi ketiga yang paling sederhana ialah menambah populasi ikan menjadi tanam padat, memberikan pakan yang cukup dan menempatkan instalasi akuaponik di tempat yang kaya cahaya matahari.

Biaya Akuaponik Relatif Mahal
Biaya akuaponik menjadi mahal karena harga pakan yang relatif mahal. Hal ini bisa diatasi dengan mengandalkan pakan alami, pakan buatan sendiri. Sehingga ketergantungan terhadap pakan ikan fabrikasi bisa diminimalisir.

Ikan Mati Massal
Peristiwa matinya ikan secara masal di kolam ikan akuponik biasanya terjadi di kolam ikan kecil yang terbuat dari drum/terpal. Hal tersebut pada umumnya terjadi karena populasi ikan yang padat dan filter amonia tidak bekerja dengan baik. Sehingga ikan keracunan amonia secara massal.

Solusinya sederhana saja karena pada prinsipnya akuponik sangat memungkinkan tanam padat tanpa membunuh ikan. Hal ini menjadi mungkin karena adanya proses filter sebuah proses yang mengubah racun menjadi nutrisi. Bila filter berjalan dengan baik, populasi ikan yang padat tidak akan menjadi masalah, tidak juga akan terjadi kematian massal pada ikan.

Sekadar Keyakinan
Bila pada masa lalu akuaponik berhasil memberikan surplus pangan bagi bangsa Aztec, kiranya sangat memungkinkan juga untuk hari ini dengan segala ketersediaan teknologi yang sudah mencukupi. Setidaknya pangan sehat organik bisa lebih mudah didapatkan. Semoga.

Sampai jumpa di artikel akuaponik berikutnya, terima kasih telah berbagi dan berkomentar. Hijaukan Dinding Kita. Segarkan!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.