IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Cara Penyemaian dan Penanaman Tanaman Hidroponik Memakai Rockwool - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Cara Penyemaian dan Penanaman Tanaman Hidroponik Memakai Rockwool

Urban Hidroponik - Sekarang kita akan membahas mengenai cara penyemaian dan penanaman secara hidroponik. Penyemaian dalam hidroponik memiliki peran penting, keberhasilan dalam berkebun hidroponik sangat ditentukan oleh penyemaian. Kesalahan pada penyemaian umumnya menyebabkan tanaman menjadi bolting atau etiolasi. Cara semai benih tanaman hidroponik dalam artikel ini dengan memakai metan rockwool.

Cara Penyemaian Benih Tanaman Hidroponik


Secara garis besar ada 2 teknik penanaman yaitu teknik semai dan teknik tanam langsung. Teknik semai dilakukan dengan menanamkan biji pada tempat semai sehingga nanti ketika tumbuh Anda harus memindahkan tanaman ke dalam pot. Adapun teknik tanam langsung dilakukan dengan cara menanam biji pada pot/langsung di instalasi hidroponik.

Teknik tanam langsung bisa dipilah lagi menjadi 2 cara yaitu, teknik tanam padat dan teknik tanam renggang. Anda bisa menanamkan bibit secara banyak atau rapat (padat) itulah yang dimaksud dengan teknik tanam padat. Sementara teknik tanam renggang dilakukan dengan cara mengatur jarak antar tanaman. Tanaman yang bisa ditanam dengan teknik tanam padat antara lain bayam dan kangkung.

Cara Penyemaian Benih Hidroponik
Langsung saja, setelah metan berupa rockwool disiapkan langkah berikutnya ialah meyemai benih pada rockwool. Pastikan rockwool dalam keadaan basah/lembab, kemudian masukan benih ke dalam rockwool. Lakukan sampai semua rockwool disemai dengan sempurna (tidak ada yang terlewat)

Haruskah metan yang sudah disemai itu digelapkan? (disimpan di tempat gelap?) ada yang berasumsi harus, ada yang juga tidak harus. Menjadi harus dikarenakan demi menjaga kelembaban media tanam saja agar tidak kering atau justru kehujanan yang mengakibatkan rockwool berantakan. Dulu saya pun memakai teknik gelap-gelapan itu tapi sekarang saya lebih suka menyimpan metan yang sudah disemai di tempat terbuka (terang), toh hasilnya benih tetap tumbuh dan jauh lebih pendek dan kekar (tidak etiolasi)

cara semakai memakai rockwool

Beberapa sayuran biasanya sprout pada umur 1-3 HSS. Apakah bibit perlu diberi nutrisi hidroponik? Berdasarkan pengamatan dan beberapa kali percobaan, saya tidak melihat perbedaan signifikan antara keduanya. Perbedaan signifikan justru terlihat pada peran cahaya matahari, benih yang mendapatkan banyak cahaya matahari setelah sprout hasilnya lebih bagus.

Kapan bibit dipindahkan ke dalam instalasi? Patokannya bisa memakai hari (sekitar (2 minggu setelah semai) atau bisa memakai patokan jumlah daun (antara 3-4 helai atau lebih)

Semoga cara semaia benih hidroponik ini menginspirasi kita semua. Teknisnya kurang lebih seperti itu akan tetapi di lapangan akan ditemui persoalan-persoalan berbeda, be creative! Jangan takut untuk bereksperimen. Selamat berkebun, happy farming, hijaukan dinding kita. Segarkan!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.