Sekolah Berkebun, Edukasi Hijau di MAS Almadinah Cianjur
Kegiatan berkebun hidroponik di MAS Almadinah Cianjur ini bisa dipastikan sangat meriah, semua bahan-bahan untuk membuat instalasi diperoleh tanpa biaya, yakni dengan memanfaatkan limbah. Botol-botol instalasi dikumpulkan siswa dari limbah plastik bekas, netpot untuk menanam pun diperoleh dengan mudah dari gelas plastik bekas, begitupun tiang instalasi dari bambu bekas.
Kegiatan berkebun hidroponik kreatif memang seharusnya berpegang pada prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).
Kebun Hidroponik Sekolah, Kenapa Tidak?
Proyek edukasi hijau ini tanpa harus dinilai hasil akhirnya akan seperti apa, sudah merupakan proses pembelajaran yang luar biasa. Proses edukasi yang bernilai luhung baik hari ini maupun di waktu yang akan datang. Satu gerakan berkebun yang nyata meskipun sederhana, lebih bermakna dari sekadar update status "Ayo berkebun!" di media sosial.
Semua kebutuhan tersebut tidak menghabiskan dana besar, tidak akan membuat sekolah kepayahan bukan? Dengan biaya minimal, siswa, guru dan sekolah bisa menerapkan budaya hijau yang kemudian bisa diarahkan lebih spesifik untuk tujuan-tujuan lain, mungkin menjadi sentra industri sayur segar hidroponik berbasis pelajar yang dikelola oleh koperasi sekolah. Tujuan-tujuan lebih besar bisa ditentukan kemudian, hari ini sebuah tindakanya nyata sederhana sudah merupakan titian hebat dari semua pihak terkait di sekolah tersebut.
Hijaukan Dinding Sekolah. Segarkan!
Prinsip 3R (Reuse Reduce Recycle)
Instalasi HIdroponik Sistem Sumbu Sederhana
Indonesia kian hari kian kehilangan identitas sebagai negara pertanian, terlalu banyak produk pangan yang didatangkan dari luar, dan lain sebagainya. Kenapa semua itu bisa terjadi? Ada banyak hal yang menyebabkan semua itu. Dalam hal ini, salah satunya dikarenakan kurangnya edukasi dini. Ketika dunia butuh inovasi, SDM Indonesia tidak siap karena proses edukasinya masih sangat terbatas, bertani bahkan masih dipandang sebagai profesi yang tidak membanggakan. Tentu cara pandang yang salah kaprah.
Budaya hijau tersebut diharapkan menjadi mata air dari inovasi dan kreatifitas yang bisa lahir di kemudian hari. Itulah yang saat ini sedang dilakukan siswa MAS Almadinah Cianjur. Pengharapan besar bisa dimulai dengan langkah kecil dan sederhana. Sukses untuk semua siswa, guru dan institusi Almadinah atas program edukasi hijau tersebut.
Pertanyaannya adalah, kapan sekolah Anda akan memulai gerakan berkebun ini? Yuk, hijaukan dinding sekolah, segarkan!
Tidak ada komentar: