IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Urban Farming Pohon Tin, Berkebun Buah Surga di Kawasan Kota - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Urban Farming Pohon Tin, Berkebun Buah Surga di Kawasan Kota

Urban Hidroponik - Gelar yang disandang buah tin sebagai buah paling sehat di muka bumi memang sangat tepat. Pohon tin akan menghasilkan buah tin yang memiliki kandungan vitamin dan mineral nyaris mendekati sempurna membuat buah tin sangat baik dikonsumi sebagai makanan sehat yang mampu meningkatkan kesehatan tubuh.

Kandungan serat yang sangat tinggi membuat buah tin menjadi bahan diet fiber yang paling efektif. Kandungan antioksidannya mampu menjaga tubuh dari penyakit kanker/tumor. Buah tin juga bagus untuk perawatan kulit dan kecantikan.

Berdasarkan pengalaman kami, sakit gigi yang disebabkan oleh panas dalam bisa reda dengan meminum rebusan daun tin (teh daun tin)

Urban Farming Buah Tin


Masalahnya adalah buah tin sampai saat ini (Khususnya di Indonesia) belum banyak dijual di pasar sana. Kita masih kesulitan untuk membeli buah tin. Hmmm... Karena itu urban farming pohon tin cukup asyik untuk dilakukan di rumah atau di lingkungan tempat Anda tinggal.

Menanam pohon buah tin cukup mudah, dan waktu yang dibutuhkan tidak begitu lama. Dalam hitungan 2-3 bulan Anda sudah memanen daunnya untuk dijadikan teh. Dalam waktu 6 bulan pohon tin sudah mulai berbuah. Dan pada bulan ke-8 Anda sudah bisa memanen buah tin.

Memilih Bibit Pohon Tin
Bila Anda benar-benar pemula (baru tahu apa itu tin) kami sarankan agar Anda membeli bibit pohon tin dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bibit pohon tin sudah fullsun full rain karena lebih tahan dan survival ratenya di atas 90%. Jangan membeli bibit pohon tin berupa cuttingan (potongan kayu), karena risiko tumbuh dan matinya 50:50. Begitupun dengan bibit yang baru turun cangkok, kami tidak menganjurkannya untuk ditanam oleh pemula.
  • Pilih bibit yang sehat, ditandai dengan warna daun yang hijau (tidak kuning), jarak antar mata tunas tidak rapat dan bertumpuk.
  • Pilih varietas yang sudah terbukti adaptif dan genjah di Indonesia, misalnya Green Yordan, Brwon Turkey, Tena.
Tempat Menanam Pohon Tin
Setelah mendapatkan bibit yang bagus, langkah berikutnya adalah menanam bibit di area kebun yang Anda pilih baik itu pekarangan rumah, lahan tidur di lingkungan sekitar rumah. Kalau bibit FSFR bisa ditanam langsung di tempat terbuka setelah 3 hari disegarkan terlebih dahulu di rumah.

petani tin karawang, urban hidroponik
Kebun Tin & Zaitun Karawang (Kebun Hobi) - Karawang

Media Tanam dan Pemupukan
Media tanam yang digunakan bisa dengan menggunakan media tanam campuran yang dibuat dari kompos, sekam bakar, dan kotoran kambing. Perbandingan ketiganya 2:1:1. Atau Anda bisa bereksperimen dengan perbandingan metan lainnya.

Perawatan dan Maintenance
Setelah ditanam tinggal melakukan perawatan berkala yang sebenarnya tidak begitu rumit. Pertama penyiraman jangan dilakukan terlalu sering, bila terlalu sering media tanam akan terlalu basah, sehingga jamur dan berbagai penyakit lebih mudah berkembang biak, alhasil pohon tin bisa terkena penyakit busuk akar dan mati.

Kedua, pemupukan bisa dilakukan dengan berbagai cara, bila kebunnya tidak begitu luas lakukan pemupukan manual saja. Pupuk yang diberikan bisa berupa ab mix, npk, atau pupuk organik.

Pada bulan kedua Anda sudah bisa memanen daunnya, lakukan pruning (pemangkasan bagian tanaman yang tidak dibutuhkan) seperti daun dan cabang. Daunnya jangan dibuang, dibuat teh saja.

Fokus Pada Buah
Setelah pohon tin berumur 3 bulan, pohon biasanya sudah tumbuh melebihi 2 meter dengan banyak cabang. Fokus saja pada buah, jangan dulu tergiur untuk mencangkoknya. Karena bila pohon dicangkok hormon untuk memproduksi buah akan kalah oleh hormon untuk memproduksi akar. Pilihan sepenuhnya di tangan Anda, apakah ingin buah tin atau ingin bibit tin?

Nah, begitulah gambaran umum mengenai cara menanam pohon tin untuk skala Urban Farming. Anda bisa mendapatkan bibit pohon buah tin di kota sekitar Anda. Untuk Anda yang berada di sekitar Karawang, bisa datang langsung ke Kebun Tin & Zaitun Karawang.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.