IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Pengendalian Penyakit Layu Fusarium dan Busuk Umbi pada Bawang Merah - URBAN HIDROPONIK

Header Ads

Pengendalian Penyakit Layu Fusarium dan Busuk Umbi pada Bawang Merah

Urban Hidroponik -  Penyakit bawang merah yang paling sering terjadi yaitu penyakit layu Fusarium atau disebut juga penyakit inul bawang merah atau penyakit moler bawang merah. Dan satu lagi yaitu penyakit bercak ungu berupa bercak abu-keunguan yang semakin membesar dan menjadi lingkaran yang bahkan menyebabkan busuk umbi.

Kedua penyakit bawang merah di atas termasuk momok paling angker bagi petani bawang merah. Keduanya dapat menyebabkan gagal panen. 

Penyakit Layu dan Busuk Umbi pada Bawang Merah

Penyakit layu fusarium maupun bercak ungu dapat dikendalikan dengan cara preventif (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan). 

Penyakit Layu Fusarium Bawang MerahPenyakit layu fusarium pada bawang merah disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang dibawa oleh bibit bawang merah itu sendiri maupun berasal dari tanah.

Bili berasal dari bibit, gejala awal terlihat pada tanaman umur 5-10 HST. Bila dari tanah, gejala tampak pada tanaman umur 21 HST. Tanda adanya penyakit layu fusarium yaitu: 
  • Tanaman cepat layu, 
  • Akar tanaman busuk, 
  • Tanaman terkulai seperti akan roboh, dan 
  • Di dasar umbi lapis terlihat koloni jamur berwarna putih. 
  • Warna daun menjadi kuning dan bentuknya melengkung (moler).
Penyakit Bercak Ungu Bawang MerahPenyakit bercak ungu pada bawang merah disebabkan oleh cendawan Alternaria porii. Gejala bawan merah yang terserang penyakit ini ialah, pada daun terdapat bercak berwarna kelabu keungu-unguan yang didalamnya tampak garis melingkar seperti cincin., kemudian membentuk cekungan. Tidak hanya daun, umbi juga bisa terkena serangan penyakit bercak ungu dan menulari umbi bawang merah lainnya. 

Kelembaban tinggi dan suhu rata-rata di atas 27ºC membantu perkembangan penyakit. Jenis Sumenep lebih tahan. Penanaman bulan Juni-Juli dapat mengurangi serangan penyakit ini. Penyiraman tanaman setelah turun hujan dapat mengurangi serangan penyakit karena akan mencuci spora yang akan menempel pada daun bersama percikan air dari tanah.

Pengendalian Penyakit Tanaman Bawang Merah
Pengendalian untuk kedua penyakit di atas bisa dilakukan secara preventif maupun kuratif. Berdasarkan rekomendasi dari PT. Biotis Agrindo maka langkah pengendaliannya adalah sebagai berikut:

penyakit moler layu fusarium bawang merahPengendalian preventif 
Sebelum benih bawang merah ditanam, sebaiknya direndam dulu dengan PGPR “Benprima” 50 gram dicampur dengan air 5 liter selama 5 menit dan langsung ditanam atau benih bawang merah diberi perlakuan dengan fungisida “Cadilac 80 WP (100 kg benih + 100 gr “Cadilac 80 WP”), selanjutnya benih disimpan dalam karung plastik selama 1-2 hari.

Cara preventif kedua yaitu dengan melakukan penyemprotan fungisida dengan “Ziflo 90 WP” 40-50 gr (2-3 sendok makan/tangki) dimulai umur 2 minggu dengan interval penyemprotan setiap 10-14 hari.

Pengendalian kuratif
Bila kedua penyakit di atas terlanjur menyerang tanaman, maka langkah kuratif yang bisa dilakukan ialah melakukan penyemprotan fungisida “Ziflo 90 WP” 40-50 gr (2-3 sendok makan/tangki) dicampur dengan fungisida “Tandem 250 SC” sebanyak 35 ml/tangki, dimulai umur 14 hari s.d 40 hari).

Cara lainnya yaitu dengan melakukan penyemprotan pupuk silica cair dengan teknologi nano yaitu “Biomax” perlu dilakukan yang berguna untuk menambah daya berantas (efektifitas fungisida) dan meningkatkan kesuburan bawang merah. Konsentrasi anjuran “Biomax” adalah 35 ml/tangki sebanyak 3 kali dengan interval 2 minggu, penyemprotan “Biomax” dapat dilakukan secara tunggal atau dicampur dengan fungisida.

Produk-produk yang disebutkan di atas bisa Anda cari di toko pertanian terdekat. Semoga artikel ini menginspirasi. Selamat berkebun, happy farming :)

Daftar Pustaka
Bakorlu Propinsi Babel, http://bakorluh.babelprov.go.id/
Diah Ayu Srilastika, Paket Produk untuk Mengendalikan Penyakit Utama Bawang Merah

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.