Mekanisasi Pertanian Bukan Satu-satunya Jalan
Akan tetapi, mekanisasi bukanlah jalan satu-satunya untuk menarik minat pemuda agar mau bergerak dan terjun di dunia pertanian, agar mau menjadi petani.
Dalam artikel sebelumnya, telah dituliskan bahwa krisis regenerasi petani menjadi semakin parah ketika petani tidak merasa berdaulat (bahagia). Peran-peran petani tidak mendapatkan apresiasi yang positif dari masyarakat.
Wujudkan Kedaulatan Petani, Atasi Krisis Regenerasi Petani
Perlu dilakukan upaya untuk mengembalikan kedaulatan petani, bagaimanapun petani merupakan elemen sosial yang berkontribusi paling banyak bagi elemen sosial lainnya. Sekarang silakan dicermati, ketika Anda bangun pagi dan minum kopi, semua kenikmatan itu datang dari tangan petani.
Agak siang sedikit, sekitar jam 9 pagi Anda membeli nasi uduk atau bubur ayam, semua itu dari hasil jerih petani. Sekitar jam 12 siang Anda memesan tempe mendoan dan nasi bakar, itu juga buah tangan petani. Agak sorean sekitar jam 3 Anda membeli mi bakso, sama juga dari petani datangnya.
Lalu, setibanya di rumah, sekitar jam 7 malam, bersama keluarga Anda makan malam dilanjutkan mengunyah cemilan kacang rebus pada jam 8, semuanya itu tiada lain datang dari petani.
Kembalikan kedaulatan petani, tempatkan mereka sebagai pahlawan paling depan yang menentukan nasib negaranya. Karena negara yang berdaulat adalah negara yang pangannya berdaulat. Negara yang pangannya berdaulat hanya bisa diwujudkan melalui petani yang berdaulat.
Tidak ada komentar: